Thursday, April 28, 2016

Sistem Pelumasan Motor 4 Tak

Sistem pelumasan pada mesin sepeda motor 4 Tak berbeda dengan sistem pelumasan pada sepeda motor 2 Tak. Pada Motor 2 Tak diperlukan oli samping, sedangkan pada motor 4 Tak tidak diperlukan. Sistem pelumasan mesin pada motor 4 langkah (4 Tak) hanya menggunakan 1 macam oli untuk melumasi seluruh bagian komponen mesin motor mulai dari komponen ruang bakar, komponen kopling dan komponen Transmisi. Oleh karena itu diperlukan Oli dengan spesifikasi khusus disini.

Sistem pelumasan untuk motor berbeda dengan sistem pelumasan mobil meskipun sama - sama menggunakan mesin 4 langkah. Karena pelumasan pada mobil antara ruang bakar,transmisi dibuat berbeda dan koplingnya dibuat sistem kering seperti halnya motor matic.
Pada motor 4 langkah biasanya pelumas di simpan di bak kruk as (crankcase) dan dialirkan ke seluruh komponen motor dengan bantuan pompa oli dan biasanya disebut Wet sump system. Tetapi ada juga motor yang menyediakan bak penampung pelumas secara terpisah di luar mesin motor atau biasa di sebut Dry sump system.


1. Wet Sump System (Pelumasan tipe basah)

Seluruh volume oli pada Mesin tipe “wet sump” ditampung didalam crankcase (blok mesin) pada mesin tersebut. Pada sistem ini, oli dipompa dari genangan di crankcase, dilewatkan strainer/screen (semacam ayakan) atau filter oli, kemudian ditekan ke bagan mekanisme dalam mesin untuk melumasi komponen noken-as, temlar (pelatuk), batang klep (katup) dan akhirnya di kembalikan ke ruang kruk-as lewat ruang rantai kamrat. Oli dikembalikan dari daerah yang dilumasi ini dan mengalir menuju penampungan oleh gaya gravitasi.
 
Pelumasan untuk bagian silinder dan piston biasanya cuma mengandalkan gayungan atau cipratan kruk-as saja, tetapi untuk motor modern seperti SUZUKI telah menggunakan sistem nozel yang yang menyemprot langsung ke dinding silinder dan pelumas akan di sapu ke bawah oleh ring piston pada saat langkah hisap maupun langkah usaha. Pelumasan untuk kopling dan transmisi biasanya cuma mengandalkan cipratan pelumas saja pada saat mesin bekerja, tetapi ada juga yang mengambil pelumasan dari pompa oli.
 
Beberapa mesin tipe basah (wet-sump) hanya memakai strainer screen saja, dan beberapa tipe lainnya mengkombinasikan dengan sebuah filter tipe sentrifugal (melingkar), atau tipe filter kertas yang konvensional.

Keuntungan sistem pelumasan basah

  • Konstruksinya sangat sederhana
  • Waktu untuk pemanasan mesin lebih cepat
  • Oli lebih mudah dikontrol
  • sirkulasi oli lebih cepat 

2. Dry Sump System (Pelumasan tipe kering)

Sistem pelumasan ini lebih rumit dibandingkan dengan sistem pelumasan basah. Pada sistem ini, pelumas ditampung terpisah dalam tangki oli eksternal tambahan. Oil pump akan memopakan pelumas tersebut ke seluruh komponen mesin, sekaligus memompa oli keluar dari ruang crankcase pada mesin kembali menuju ke tangki eksternal tersebut. Pada Sistem ini, kopling dan transmisi dilumasi oleh cipratan oli dari pompa ke tangki oli


Disini oli disemprotkan melalui ‘oil jet’ langsung ke komponen internal yang penting untuk memastikan lubrikasi dan pendinginannya, misalnya pada stang dan piston. Beberapa sistem juga menambahkan relief valve yang dikontrol tekanan (oil pressure-controlling reliev valves) untuk meyakinkan pelumasan tetap berjalan meskipun filternya clogging (buntu) atau suhu oli terlalu rendah sampai tak bisa mengalir melewati filter. Filter oli dan strainer screen diposisiskan dalam sistem lubrikasi untuk menangkap kontaminan/perusuh sebelum oli disalurkan kembali ke jalur pelumasan mesin.

Desain ini meminimalisir ruang yang diperlukan untuk menampung oli dibagian bawah dari crankcase, sehingga mesin dapat diposisikan lebih rendah dari sebelumnya. Desain ini sering dimaksimalkan pada konfigurasi rute dan tangki penyimpan dengan tujuan menurunkan temperatur oli tersebut.

No comments:

Post a Comment