Tuesday, April 26, 2016

Fungsi Chain (Rantai) Tensioner

Chain tension berfungsi menjaga kekencangan rantai sentrik.  Kekencangan rantai yang selalu berubah-ubah (kendor-kencang) akan berpengaruh pada kondisi putaran mesin, valve timing saat pengapian dan akan menimbulkan noise (suara berisik). Untuk itu chain tensioner sangatlah penting untuk mengatur kekencangan rantai dengan tepat.

Untuk mengatur / menyetel chain tension, biasanya digunakan tiga macam cara sebagai berikut.

Cara Manual Adjusment (penyetelan manual)
Tipe penyetelan manual memerlukan penyetelan kekencangan secara berkala dengan cara menekan batang penekan. Kurang tepatnya penyetelan akan berpengaruh pada putaran mesin. Terlalu kencang akan menyebabkan putaran mesin menjadi berat, sedangkan bila terlalu kendor akan menimbulkan suara berisik.


Teknik yang biasa dilakukan :
• Longgarkan mur pengikat, maka "Penegan Rantai" akan bekerja secara otomatis untuk mendapatkan ketegangan rantai yang sempurna.
• Apabila melalui cara diatas ternyata tegangan rantai belum sempurna, maka lakukan penyetalan dengan menggu­nakan sebuah jari jari roda sebagai alat bantu


Cara Automatic Adjusment (penyetelan otomatis)
A. Penyetelan Pegas Volut
Jika chain guide (karet) melengkung karet akan menekan rantai sehingga rantai mengalami ketegangan, selanjutnya chain guide (karet) akan menjaga kekencangan rantai. Jika rantai menjadi kendor, secara otomatis batang penekan akan menekan chain guide (karet) karena adanya per penekan dan selanjutnya batang penekan yang berbentuk rachet akan bergerak searah dan tidak dapat kembali dan tidak perlu penyetelan.



Cara penyetelan :
a. Dengan menekan batang penekan pada tensi­oner, putar baut penekan bagian dalam dengan obeng kecil, kerah kanan hingga terkunci (1)


CATATAN : 
Pastikan batang penekan tensioner, dalam posis terkunci (tidak menekan)

b. Pasang gasket dan timing chain tensioner (2) pada cylinder. 


B. Hidrolisis
Pada saat rantai timing menegang, roda penegang terangkat ke atas, tuas penegang akan mendorong batang penekan ke bawah. Oli yang ada dalam batang penekan akan naik ke atas melalui check valve, dengan demikian batang penekan akan turun secara perlahan. Pada saat rantai timing mengendor, pegas pengembali akan mendorong batang penekan ke atas, oli dalam batang penekan akan turun ke bawah melalui check valve, aliran oli ini akan memperlambat reaksi pegas, sehingga roda penegang akan bergerak turun secara perlahan. Tekanan (kerja) oli ini membuat rantai timing tidak memerlukan penyetelan lagi


Cara semi otomatis
Jika baut pengunci dilepas, batang penekan akan masuk kedalam karena tekanan per, selanjutnya ketegangan rantai secara otomatis menyetel sendiri.

No comments:

Post a Comment