1. Pelumasan Dicampur Langsung Secara Manual / Premix lubrication
Pada pelumasan sistem ini bensin dan oli samping dicampur terlebih dahulu. Pelumasan dilakukan dengan mencampur bahan bakar dengan oli samping. 1 Liter bahan bakar dicampur dengan 20-30 ml oli samping
pelumasan
manual ini dilakukan dengan cara mencampur bahan bakar atau bensin
dengan oli samping, Pencampuran dilakukan dengan mencampur 1 liter
bensin berbanding 20-30 ml oli samping. Pelumasan dengan cara ini tetapi
memiliki kekurangan banyak sedikitnya pelumasan tidak bisa mengikuti
kebutuhan putaran mesin. - See more at:
http://sparepartterbaru.blogspot.co.id/2014/05/sistem-pelumasan-pada-motor-2-tak.html#sthash.ddalg0CZ.dpuf
pelumasan
manual ini dilakukan dengan cara mencampur bahan bakar atau bensin
dengan oli samping, Pencampuran dilakukan dengan mencampur 1 liter
bensin berbanding 20-30 ml oli samping. Pelumasan dengan cara ini tetapi
memiliki kekurangan banyak sedikitnya pelumasan tidak bisa mengikuti
kebutuhan putaran mesin. - See more at:
http://sparepartterbaru.blogspot.co.id/2014/05/sistem-pelumasan-pada-motor-2-tak.html#sthash.ddalg0CZ.dpuf
ype
Spul Pada Motor, Terdapat 2 type Spul pada sepeda motor: Spul Basah:
Spul basah adalah spul yang terendam oleh oli. Spu... - See more at:
http://sparepartterbaru.blogspot.co.id/2014/05/sistem-pelumasan-pada-motor-2-tak.html#sthash.ddalg0CZ.dpuf
ype
Spul Pada Motor, Terdapat 2 type Spul pada sepeda motor: Spul Basah:
Spul basah adalah spul yang terendam oleh oli. Spu... - See more at:
http://sparepartterbaru.blogspot.co.id/2014/05/sistem-pelumasan-pada-motor-2-tak.html#sthash.ddalg0CZ.dpuf
Sistem ini mulai ditinggalkan karena pada kecepatan rendah dan menengah oli samping cenderung terlalu banyak yang akan menghasilkan gas buang berasap, terbentuk karbon secara cepat
Sistem ini juga kurang efektif karena oli harus dicampur bahan bakar terlebih dahul, juga kebutuhan oli tidak bisa disesuaikan dengan putaran mesin sehingga akan lebih boros.
2. Sistem pelumasan terpisah (Autolube)
Pada sistem ini oli samping ditempatkan pada wadah tersendiri dan terpisah dengan tangki bahan bakar. Untuk mengalirkan bahan bakar digunakan pompa oli. Jenis ini efektif karena kebutuhan oli dapat di sesuaikan dengan kebutuhan mesin. Suplai oli samping juga dapat diatur sesuai dengan karakter mesin.
jumlah oli yang terkontrol dapat mengurangi asap pembuangan, mengurangi pembentukan karbon, mengurangi pemakaian oli yang berlebihan dan lebih praktis karena tidak perlu mencampur terlebih dahulu.
Dengan adanya sistem pelumasan seperti ini dapat menghasilkan pelumasan yang lebih baik dan tidak pelu lagi diragukan perbandingannya. Sehingga berpengaruh terhadap daya tahan mesin.
3. Crankcase Cylinder Injection (CCI)
- Crank Case Cylinder Injection "CCI"
Pelumasan tipe ini hampir sama dengan pelumasan yang ke 2 tadi tetapi
dari pompa oli akan disuplai melalui 2 jalur yaitu menuju ke karburator
dan jalur khusus dibagian crank case. oli yang masuk melalui crank case
digunakan untuk melumasi bearing kruk as sehingga membuat bearing kruk
as maksimal.
- See more at: http://sparepartterbaru.blogspot.co.id/2014/05/sistem-pelumasan-pada-motor-2-tak.html#sthash.ddalg0CZ.dpuf- Crank Case Cylinder Injection "CCI"
Pelumasan tipe ini hampir sama dengan pelumasan yang ke 2 tadi tetapi
dari pompa oli akan disuplai melalui 2 jalur yaitu menuju ke karburator
dan jalur khusus dibagian crank case. oli yang masuk melalui crank case
digunakan untuk melumasi bearing kruk as sehingga membuat bearing kruk
as maksimal.
- See more at: http://sparepartterbaru.blogspot.co.id/2014/05/sistem-pelumasan-pada-motor-2-tak.html#sthash.ddalg0CZ.dpuf
Pelumasan ini hampir sama dengan pelumasan autolube, tetapi dari pompa oli akan disupply melalui 2 jalur yaitu menuju karburator dan jalur khusus di bagian crank case yang digunakan untuk melumasi bearing kruk as dan silinder.
Sistem ini biasa juga disebut dengan SUZUKI CCI atau SUZUKI Crankshaft
Sistem ini biasa juga disebut dengan SUZUKI CCI atau SUZUKI Crankshaft
waht is your name?
ReplyDelete