Prinsip Kerja Oli Samping pada Motor 2 Tak (2 Langkah)

Berbeda dengan prinsip mesin 4 Tak (Langkah), Mesin motor bakar 2 Tak (Langkah) memanfaatkan crank chamber atau disebut juga dengan ruang engkol sebagai pembangkit tenaga dimana ruang engkol itu sendiri terpisah dari ruang tranmisi. Baik ruang engkol maupun ruang transmisi memiliki sistem pelumasan masing-masing yang terpisah satu sama lainnya (tidak boleh bercampur). Pelumasan seperti ini dinamakan pelumasan terpisah ( separate lubrication . Adanya sekat antara ruang mesin dengan ruang transmisi meyebabkan 2 macam oli ini tidak akan tercampur. Oli samping motor 2 tak akan ikut terbakar dengan bensin, sehingga tidak perlu diganti secara berkala, cukup ditambah setiap lampu indikator oli samping menyala. Berbeda dengan oli transmisi yang wajib diganti secara berkala, karena oli akan rusak atau encer selama waktu penggunaan.

1. Oil Samping / Oli Mesin

Oli ini akan ikut bercampur bersama dengan campuran bahan bakar-udara segar ke dalam crank chamber dan cylinder dan akan melewati dan sekaligus melumasi cylinder, piston, bearing pin piston, crankshaft dan bearing crank pin. Kemudian oli ini akan ikut terbakar bersama campuran bahan bakar-udara dan dibuang melalui saluran pembuangan (knalpot).

Mengapa Motor 2 Tak Cenderung Berasap
Dikarenakan oli samping/oli mesin ikut terbakar diruang bakar, sehingga menimbulkan asap. Jika asap motor anda dianggap menggangu, silahkan menggunakan oli mesin yang berlabel SMOKELESS atau LOW SMOKE.

Sebelum pompa oli ditemukan, oli samping/oil mesin ini secara manual dicampur langsung dengan bensin dalam tangki bensin dengan perbandingan tertentu. Perbandingan yang biasa digunakan saat itu adalah 15 s/d 25 liter bensin : 1 liter oli mesin . Dan perbandingan ini akan selalu tetap untuk segala tingkat putaran mesin.

Pada tahun 1961, Suzuki menciptakan sistem pelumasan bagian motor bakar 2 Tak  dengan pompa oli yang disebut sistem pelumasan Suzuki CCI ( cylinder crankshaft injection ). Dengan sistem ini oli mesin tidak perlu secara manual dicampur dengan bensin dalam tangki bensin. Oli mesin ditampung dalam tangki oli dan kemudian diinjeksikan melalui intake pipe / karburator dan bearing crankshaft, pompa oli lah yang akan bekerja mengatur pasokan oli sesuai dengan kebutuhan pembakaran pada mesin.

Sepeda motor RU 120 LD menggunakan sistem pelumasan Suzuki CCI dari pompa oli, oli diinjeksikan melalui 2 saluran. Saluran pertama dihubungkan ke intake pipe, saluran kedua dicabang lagi menjadi 2 masing-masing memasok oli ke bearing crankshaft kiri dan kanan.

Keterangan :

1. Selang 1 dari tangki oli menuju pompa oli ( input )
2. Selang 2 dari pompa oli menuju intake pipe ( output )
3. Selang 3 dari pompa oli menuju bearing crankshaft ( output )
4. Menuju bearing crankshaft kiri
5. Menuju bearing crankshaft kanan

2. Oli Transmisi

Pada motor bakar 2 Tak, oli tranmisi hanya melumasi bagian tranmisi dan kopling saja, dan tidak melumasi bagian motor bakar itu sendiri. Bagi kendaraan yang memakai sistem kopling terendam oli. Pelumas transmisi wajib diganti paling tidak 5.000 - 7.500 Km. Hal ini untuk menjaga agar komponen transmisi dan kopling agar tidak cepat aus

Cara pemeriksaan ketinggian permukaan oli tranmisi

• Tempatkan sepeda motor ditempat yang datar dengan penyanggah tengah
• Hidupkan mesin selama beberapa menit sampai mencapai suhu kerja mesin
• Matikan mesin dan biarkan selama beberapa menit agar oli turun
• Bukalah sekrup .

Bolehkan Oli Mesin atau Oli Samping menggunakan Oil Transmisi atau Oli 4 Tak ?

Oli samping mesin 2 tak bisa saja diisi menggunakan oli mesin 4 tak, tetapi yang perlu diingat disini, kekentalan oli samping 2 tak lebih encer (SAE15-20) dibandingkan dengan oli 4 tak (SAE40-50), sehingga dapat membuat pompa oli aus lebih cepat dan jika dipaksakan digunakan untuk oli samping, oli 4 tak tidak diformulasikan untuk mesin 2 tak sehingga meninggalkan kerak karbon di ruang bakar dan bau yang menyengat pada asap knalpotnya.