Minyak pelumas mesin di dalam sebuah mesin, diibaratkan dengan
darah yang mengalir di dalam tubuh manusia. Pelumas mesin yang
mumpuni dan cocok dengan karakter sebuah mesin akan membuat mesin
tersebut mampu bergerak dengan lebih ringan, lebih
enteng tarikannya dan bunyi mesinnya halus. Pergantian minyak pelumas
dengan yang baru secara rutin setelah jangka jarak tertentu akan membuat kondisi mesin tetap
terjaga.
Memilih oli pelumas mesin apa yang terbaik dan sesuai karakter buat mesin mobil dan motor anda membutuhkan trik tersendiri. Maka sebelum memutuskannya, untuk itu akan dibahas dulu mengenai: Sistem pelumasan oli mesin mobil, Perbedaan oli mineral dan oli synthetic, Spesifikasi oli, sbb:
Fungsi sistem pelumasan pada mesin, yaitu:
Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang
diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan
menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan,
menghasilkan kotoran dan panas. Guna mengurangi
gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).
2. Sebagai
pendingin
Proses pembakaran di
dalam silinder menghasilkan panas, demikian pula gesekan antar komponen, sistem pendingin membantu mengurangi panas yang terjadi dengan
mengabil panas pada bagian yang dilewati dan mendinginkan pada bak engkol.
3. Sebagai
perapat
Piston dengan
silinder mempunyai celah tertentu, pelumas membantu mengurangi kebocoran
kompresi maupun tekanan hasil pembakaran dengan membuat lapisan oli mengisi
celah antara kedua bagian tersebut.
4. Sebagai
peredam
Piston, batang piston
dan poros engkol merupakan bagian mesin menerima gaya
yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya
tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan
suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan
meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.
5. Sebagai
pembersih
Salah satu efek
gesekan adalah keausan, sistem pelumas membantu membawah kotoran sehingga
bagian yang bergesekan tetap bersih.
6. Sebagai
anti karat
Sistem pelumas
berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung
antar logam dengan udara maupun maupun air dan terbentuknya karat dapat
dihindari.
Sistem pelumasan harus
memberikan perlindungan total terhadap seluruh bagian mesin yang bergerak dan
berputar dalam bentuk selubung tipis / full film lubrication
yang hanya dapat dicapai dengan tersedianya asupan oli bersih / sudah
tersaring secara konstan. Selain
minyak pelumas itu sendiri , dalam sistem pelumasan juga terdapat: pompa pelumas, filter dan saluran-saluran pelumas yang menyebar ke seluruh bagian mesin.
Spefisikasi Minyak Pelumas
Spesifikasi sering dijumpai di pasaran adalah spesifikasi berdasarkan standar kekentalan dan standar mutu. Untuk standart kekentalan oli, umumnya digunakan SAE (Society of Automotive Engineers) Viscosity Grades, sedangkan untuk standar mutu, umumnya digunakan API (American Petroleum Institute) Classifications, sbb.
Standar SAE bukan menunjukkan mutu suatu pelumas, tapi lebih untuk membedakan antara pelumas single grade dengan multigrade.
- Pelumas masa kini umumnya sudah multigrade.
- Pada SAE Viscosity Grade terdapat 2 seri angka:
> Seri pertama ditandai dengan huruf W / Winter (musim dingin), yang menunjukkan tingkat kekentalan oli pada suhu dingin. Tingkat kekentalan peringkat W adalah berdasarkan pada; kekentalan maksimum pada suhu rendah, yang tidak lain merupakan suhu maksimum tingkat kekentalan oli terhadap kemampuan pemompaannya dan kekentalan minimum pada suhu 100 derajat Celcius. Misal: SAE 10W.
> Seri kedua tanpa huruf W. Tingkat kekentalan tanpa peringkat W adalah berdasarkan hanya pada kekentalan pada suhu 100 derajat Celcius. Misal: SAE 30. Terus terang, apabila Anda membaca tentang 2 seri angka di atas akan merasa kebingungan sendiri, karena untuk menjelaskan secara gamblang tidaklah sesederhana keterangan di atas. Jadi pernyataan di bawah ini untuk sementara bisa menjadi pegangan yang cukup ampuh:
- Semakin encer oli pelumas, Semakin kecil juga SAE Viscosity Grade dan sebaliknya. Harganya pun akan semakin mahal.
- SAE Viscosity Grade paling rendah: 0W, berarti oli pelumas itu encer seperti air. Pelumas dengan SAE Viscosity Grade 0W sering digunakan untuk mobil-mobil balap.
2. API Classification Menunjukkan kriteria-kriteria / syarat mutu yang harus dipenuhi oleh oli pelumas, agar dapat memenuhi standar mutu
tertentu sesuai tuntutan kemajuan teknologi mesin dan permesinan.
Semakin kesini kriterianya semakin banyak dan kompleks, yang berarti
kualitas oli semakin tinggi. Klasifikasi
API yang digunakan biasanya tercantum pada masing-masing kemasan minyak
pelumas. Hal ini untuk mempermudah pemilihan minyak pelumas berdasarkan
tingkatan SAE apabila dilihat dari perbandingan kondisi pengoperasian
kendaraan.
Untuk menentukan oli pelumas yang sesuai dengan kendaraan kita, pastikan dulu kode API Service terhadap tahun produksi kendaraan tersebut.
Untuk menentukan oli pelumas yang sesuai dengan kendaraan kita, pastikan dulu kode API Service terhadap tahun produksi kendaraan tersebut.
a. Pelumas Untuk Mesin Bensin
Klasifikasi pelumas mesin bensin menurut API diawali dengan huruf “S” (Service) dan diikuti secara alpabetis, yaitu :
- SA : Spesifikasi kuno ( jarang digunakan )
- SB : Untuk mesin bensin tugas ringan ( jarang digunakan )
- SC : Untuk kendaraan buatan antara tahun 1964 sd 1967
- SD : Untuk kendaraan buatan antara tahun 1968 sd 1970
- SE : Untuk kendaraan buatan tahun 1971 ke atas
- SF : Untuk kendaraan buatan tahun 1980 ke atas
- SG : Untuk kendaraan buatan tahun 1989 ke atas
- SH : Untuk kendaraan buatan tahun 1993 ke atas
- SJ : Untuk kendaraan buatan tahun 1997 ke atas
- SL : Spesifikasi ini baru saja diberlakukan pertengahan tahun 2001 dan pelumas Pertamina sedang disiapkan untuk memenuhi spesifikasi mutakhir ini.
Klasifikasi pelumas mesin bensin menurut API diawali dengan huruf “C” (Commercial) dan diikuti secara alpabetis, yaitu :
- CA : Untuk mesin diesel tugas ringan
- CB : Untuk mesin diesel tugas sedang
- CC : Untuk mesin diesel dan bensin tugas sedang sampai berat
- CD : Untuk mesin diesel tugas berat yang dilengkapi dengan “supercharger”
- CD-II : Untuk mesin diesel dua langkah
- CE : Untuk mesin diesel tugas berat dengan “turbo/supercharger”
- CF : Untuk mesin diesel buatan tahun 1994 keatas
- CF-2 : Untuk mesin diesel dua langkah
- CF-4 : Untuk mesin diesel 4 langkah tugas berat, buatan tahun 1990 dan beroperasi dengan Kecepatan tinggi.
- CG-4 : Untuk mesin diesel 4 langkah tugas berat , buatan tahun 1994 beroperasi dengan Kecepatan tinggi dengan beban berat.
- CH-4 : Untuk mesin diesel kecepatan tinggi buatan tahun 1998 ke atas.
c. Pelumas (oli samping atau oli campur) Untuk Mesin Bensin 2-Tak
Klasifikasi pelumas mesin 2-Tak untuk mesin mesin berpendingin udara (seperti sepeda motor,mesin gergaji kayu atau chainsaw, mesin pemotong rumput, mesin generator kecil berbahan bakar bensin) bisa menggunakan klasifikasi dari API (American Petroleum Institute) atau JASO (Japanese Automobile Standards Organisation) dan untuk mesin mesin berpendingin air (seperti mesin speed boat atau motor tempel) bisa menggunakan klasifikasi dari NMMA (National Marine Manufacturers Association) yaitu :
- API TA : Untuk mesin 2-Tak ukuran kecil atau kapasitas sampai 50cc
- API TB : Untuk mesin 2-Tak ukuran sedang atau kapasitas sampai 200cc
- API TC : Untuk mesin 2-Tak ukuran atau kapasitas sampai 500cc
- JASO FA : Untuk mesin 2-Tak ukuran kecil sampai lebih besar
- JASO FB : Untuk mesin 2-Tak dengan kemampuan lebih baik dari FA
- JASO FC : Untuk mesin 2-Tak dengan kemampuan lebih baik dari FB
- NMMA TC-W : Untuk mesin 2-Tak berpendingin air (motor tempel,speed boat)
- NMMA TC-W11 : Untuk mesin 2-Tak tak berpendingin air
- NMMA TC-W3 : Untuk mesin 2-Tak Berpendingin air keluaran terbaru (tahun 1992 keatas) Dan boleh untuk yang lebih tua.
Klasifikasi pelumas roda-gigi transmisi manual atau garden menurut API diawali dengan huruf “GL” dan diikuti angka , yaitu :
- GL-1 : Untuk kondisi operasi yang ringan
- GL-2 : Untuk kondisi operasi yang ringan ( diatas GL-1)
- GL-3 : Untuk kondisi operasi yang mederet atau sedang
- GL-4 : Untuk kondisi operasi sedang dengan jenis roda-gigi bisa spiral bevel atau hypoid
- GL-5 : Untuk kondisi operasi sedang atau berat dengan jenis roda-gigi bisa spiral bevel atau hypoid.
Perbedaan utama oli mineral dan sintetik adalah proses pembuatannya. Sedangkan bahan dasarnya sama, yaitu: berasal dari minyak mentah (crude oil).
1. Oli mineral
Oil Mineral adalah produk sampingan hasil pengolahan minyak mentah untuk memproduksi kerosin, solar, bensin dan produk-produk berbahan dasar minyak bumi lainnya. Jumlahnya berlimpah dan harganya sangat murah. Oli mineral hanya cocok digunakan di mesin-mesin lama dengan biaya operasional murah.
Karena oli ini bersifat sangat mudah menghasilkan kerak/ deposit, untuk memperbaiki performanya, perlu ditambahkan dengan zat-zat aditif, misalnya: anti oksidasi, anti karat, anti gesekan, viscosity index improver, deterjen, dispersant, anti buih, dll. Range pemakaian oli mineral kurang lebih hanya untuk + 2.500KM jarak pakai sehingga pada praktek pemakaiannya harus lebih sering diganti dengan yang baru.
2. Oli Sintetik / Synthetic Oil
Bahan oli sintetik berasal dari oli mineral. Disebut sintetik dikarenakan untuk proses pembuatannya harus melalui proses yang lebih advanced, baik dari proses penyulingan (destiliting), pengilangan (refining) dan pemurnian (purification), sehingga akan dihasilkan oli dengan bentuk, ukuran dan berat molekul yang konsisten dan tidak tersedia di alam.
Karena memiliki tingkat kemurniannya yang sangat tinggi, Oli ini mampu bekerja dengan baik pada temperatur kerja tinggi atau sangat rendah, serta memiliki kemampuan menghasilkan endapan/ deposit yang sangat kecil~hampir nol. Karena itu ada oli sintetik tidak diperlukannya lagi zat-zat aditif, misalnya deterjen. Dan dapat menjamin keawetan mesin yang lebih baik, seimbang dengan harganya yang sangat mahal.
Karena berbahan dasar sama dari minyak bumi, oli mineral dan oli sintetik dapat bercampur dengan baik, sehingga di pasaran dikenal juga produk oli semi sintetik, yaitu: campuran / blending antara 30% oli sintetik dengan 70% oli mineral. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan manfaat-manfaat baik / benefit dari oli sintetik, tapi dengan harga yang masih terjangkau. Range pemakaian oli ini + 5,000 KM jarak pakai.
Disebut full sintetik bila bahan yang dipakai adalah 100% oli sintetik.
Range pemakaian oli ini kurang lebih 7,500 KM jarak pakai. Harganya pun
sangat mahal.
Selain itu ada oli sintetik murni / pure synthetic oil, yang terbuat dari minyak tumbuh-tumbuhan dan hewan. Oli ini tidak bisa dicampur dengan oli mineral
Memilih Oli Pelumas
Memilih oli yang mampu memenuhi kebutuhan karakter mesin kendaraan yang dikendarai sehari-hari, merupakan hal yang susah-susah gampang. Anda perlu bereksperimen dengan mencoba beberapa merk, sampai ketemu oli mesin apa yang paling pas dengan karakter mesin kendaraan anda.
Kalau sudah ketemu yang cocok; baik cocok di mesin, cocok dengan performance-nya, cocok dengan brand-nya yang bergengsi maupun cocok dengan kedalaman kantong Anda masing-masing, maka akan timbul fanatisme terhadap merk tsb.
Si A akan dengan bangga mengatakan, bahwa dia sudah lama memakai merk X, soalnya bisa membuat tarikan mesin lebih enteng, memiliki rentang KM jarak pakai yang lebih jauh (misal: sekali isi bisa untuk 10,000 KM jarak pakai), harganya lebih murah daripada merk Y yang spesifikasinya lebih rendah, dll.
Si B, merasa lebih mantap memakai oli Y, sedangkan Si C, merasa mobilnya lebih powerful bila memakai oli Z, dst. Hampir setiap orang merekomendasikan merk yang berbeda tergantung pengalaman masing-masing.
Dalam hal ini kita boleh setuju atau tidak setuju, sebenarnya memilih oli mesin kendaraan itu "bukan" ingin menyesuaikan dengan karakter mesin, melainkan cenderung ingin menyesuaikan dengan karakter gaya mengemudi pemilik kendaraan tersebut.
Si A mungkin merasa cocok dengan oli X, dengan alasannya praktis, awet, harganya murah, dan efektif bila sering di bawa di Jakarta yang sering banjir, macet parah, dll.
Si B merasa cocok dengan oli Y, alasannya mungkin; pemilik tokonya cantik, tarikan mobilnya lebih enak, suara mesin halus walaupun ternyata harganya lebih mahal.
Si C yang fanatik dengan oli Z, alasannya mungkin karena dia adalah agent penjual dari oli tersebut dan sebagainya.
Langkah-langkah sederhana dalam memilih oli pelumas mesin yang sesuai dengan kendaraan
- Cek tahun produksi mobil Anda.
- Tentukan API Service / Commersial melalui bagan di atas. Misal: Toyota Soluna tahun 2000, maka API Service yang sesuai adalah: SJ / SL / SM / SN (lihat ilustrasi API Service Classification di atas). Yang paling masuk akal adalah: anggap saja, SL.
- Tentukan oli pilihan. Karena sudah berumur 12 tahun, dapat dipastikan diam-diam sudah banyak menyimpan kerak / deposit, maka pilihan yang tepat adalah: anggap saja, oli full sintetik.
- Cari oli di toko oli kepercayaan, dalam soal ini oli full sintetik dengan API Service SL. Pilih SAE grade yang moderate, misal: 10W-40.
- Bila sudah dapat, ambil oli dengan harga termurah dari berbagai merk yang tersedia.
- Segera ganti oli pelumas lama dengan oli yang baru anda beli.
- Pantau bagaimana: bunyi mesin, getaran dalam kabin, reaksi dan rasanya, saat: stasioner, berjalan langsam, berakselerasi, lamanya pencapaian kecepatan tertinggi, serta pengaruh terhadap konsumsi BBM, (termasuk reaksi calon mertua, haha).
- Gunakan oli tersebut sampai + 2,000 KM, sebelum mencoba merk lain.
- Ulangi langkah 1 s/d 8 dengan oli merk lain, mulai harga menengah, lalu dengan harga premium sampai anda merasa yakin dan puas dengan pilihan temuan Anda.
- Hindari dengan sengaja mencampur pelumas dari berbagai merk, karena masing-masing merk telah memiliki formula masing-masing yang belum tentu cocok satu sama lain bila dicampur / blending.
REKOMENDED; WALTPOKER
ReplyDeleteREKOMENDED; AREADOMINO
REKOMENDED; PASARCASH
REKOMENDED; SENANG77
REKOMENDED; ONEBET
GET INFORMATION; SARANG299
GET INFORMATION; POKERVQQ
GET INFORMATION; WALTPOKER
GET INFORMATION; SENANG77
GET INFORMATION; AREADOMINO